Tuesday, September 13, 2011

Allah Maha Mengabulkan Do'a



Ujian hidup selalu datang pada manusia. bermacam macam bentuknya ada masalah keluarga ekonomi pekerjaan, bahkan sampe bertanya tanya kenapa selalu bernasib buruk. "Kalo orang bilang namanya juga manusia pasti punya masalah". berbagai upaya dan doa telah dicoba untuk mencoba menyelesaikan masalah tapi tak kunjung selesai dan mungkin malah bertambah berat.
Mungkin kita sudah berusaha sabar taupun berpasrah kepada Allah, dan berharap semua maslah cepat berlalu sesuai dengan keinginan kita. tetapi terkadang apa yang kita inginkan serasa tidak pernah sesuai. Sampai sampai berburuk sangka kepada Allah bahwa Allah tidak Adil karena memberikan ujian dan tidak pernah mengabulkan do'a.
Tetapi jika kita perhatikan dengan benar Allah selalu selalu mendengar do'a kita dan selalu mengabulkan do'a kita. tetapi kita sebagai manusia tidaklah mengerti bagaimana Allah telah mengabulkan do'a kita. 
sebagai contoh orang yang kita sayangi sakit kita telah berusaha berobat berdoa dan bersabar atas sakit saudara kita, tetapi bukannya sembuh tapi malah kematian yang datang. banyak diantara kita tidak terima dangan kematian itu karena tidak sesuai dengan harapannya yaitu kesembuhan.Padahal sesungguhnya Allah telah mendengar dan mengabulkan doa dan permohonan kita atas kesehatan si sakit. dengan mengambil nyawanya.dengan begitu si sakit tidak akan lagi merasakan kesakitannya.
Itulah sebagian yang bisa saya pelajari dari setiap ujian, bahwa apa yang kita harapkan belum sesuai dengan apa yang direncanakan Allah, Tetapi Allah selalu mengabulkan doa kita walaupun dengan cara yang kita tidak pahami. Karenanya mari kita selalu bersyukur sabar dan menerima apa yang dipilihkan Allah untuk kita karena sesungguhnya Allah lebih tahu yang terbaik buat kita. Amin

inspirated from my son, Muhammad Kahfi / Salim Wijianto 
selamat jalan nak Allah lebih sayang denganmu, semoga engkau menjadi ahli surgaNya

Monday, April 5, 2010

Sinkronisasi Hati dengan Pikiran



Apa yang dimaksud Sinkronisasi Hati dengan Pikiran?

Suatu keadaan dimana seorang individu dapat memfungsikan hati dan pikirannya secara efektif dalam menghadapi berbagai macam situasi. Biasanya individu seperti ini mampu menilai secara obyektif dan netral, tidak berat sebelah.
Terlebih dahulu, kita harus mengerti arti “pikiran” dan “hati” pada bahasan ini.
Hati
Dalam bahasan ini, hati akan diidentikkan dengan “emosi” dan “perasaan”. Hati menyediakan solusi sebuah masalah secara emosional, dan terkadang tidak sesuai nalar.
Pikiran
Dalam bahasan ini, pikiran diidentikkan dengan “logika”. Logika berperan dalam menyediakan alternatif jalan keluar dari suatu masalah secara analitis dan bisa diterima nalar.
Konflik antara hati dan pikiran
Konflik antara hati dengan pikiran terjadi ketika individu menghadapi suatu masalah. Hati memainkan pernanan penting dalam memberi reaksi emosional individu, sedangkan pikiran berusaha tenang dan mereka-reka puzzle yang membentuk alternatif jalan keluar terbaik berdasarkan nalar. Reaksi emosional hati terkadang tidak sesuai dengan logika, sehingga disinilah terjadi pertentangan.
Apa yang terjadi bila hati dan pikiran tidak sinkron?
Bila hati yang lebih dominan
Efeknya, individu hanya akan mempermalukan diri sendiri karena terlalu menuruti emosinya. Individu akan dicap sebagai orang yang over-sensitif (atau bahasa gaulnya, sensi) dan temperamental. Bila dibiarkan berlarut-larut, individu akan terkenal sebagai drama queen / king (terlalu mendramatisir suasana).
Individu seperti ini biasanya akan memiliki karakter yang sangat emosional, temperamental, over-reaktif, dan moody, mood-nya sangat mudah berubah-ubah sesuai dengan suasana hati (sangat reaktif terhadap suasana hati). Positifnya, individu dengan karakter ini sangat peka terhadap sekitarnya, oleh karena itu kemampuan berempatinya tinggi. Namun jika kemampuan berempati ini terlalu tinggi, siap-siap saja mengalami konflik dalam persahabatan karena sifat yang dianggap “sok mengerti-sok paham” oleh orang lain.
Bila logika yang lebih dominan
Pun jika individu terlalu menuruti logikanya. Individu tersebut akan dicap sebagai seorang yang keras kepala dan dingin. Malah, dalam beberapa ajaran agama tertentu, akan dianggap sekuler.
Individu dengan karakter seperti ini, memiliki kepala dingin dan tidak mudah tersulut emosinya. Saat adu argumen, ia mampu membalikkan argumen dengan baik, karena kemampuan nalarnya yang tinggi. Sisi negatifnya, ia menjadi keras kepala karena menganggap logikanyalah yang selalu benar, dan hal ini memicu timbulnya sikap selalu mau menang sendiri dan akhirnya berkembang menjadi egois. Individu dengan karakter seperti ini juga termasuk susah berempati terhadap sekitarnya.
Menyelaraskan hati dengan pikiran
Cara untuk membuat hati “akur” dengan pikiran, salah satunya adalah dengan mencari atau membuat waktu khusus untuk menyendiri dan memikirkan masalah-masalah yang sedang dihadapi. Secara alami, hati akan memberi reaksi-reaksi emosional, dan logika dengan sendirinya akan berusaha meredam ledakan-ledakan emosi yang berlangsung sehingga pada titik tertentu, akan tercapai kondisi tenang dan terang dalam pikiran dan hati, dan biasanya pada saat inilah sebuah solusi yang dianggap terbaik akan muncul dalam wujud ilham.
Bagaimana caranya?
Terlebih dahulu, individu harus memikirkan suatu masalah dalam kondisi setenang-tenangnya. Saat hati mulai memberi reaksi-reaksi emosional, langsung fungsikan pikiran untuk meredam agar ledakan emosi tidak perlu sampai terjadi. Caranya bisa menarik napas panjang sebanyak paling tidak 3 kali saat diri kita mulai dikuasai emosi. Cara ini biasanya mujarab untuk menenangkan pikiran, karena oksigen yang dihirup akan “menyegarkan” pikiran.
Apa yang terjadi bila hati dengan pikiran dapat sinkron?
Yang paling tampak, individu akan cenderung menghadapi masalah dengan kepala dingin, namun tetap dapat bisa berempati, sehingga memudahkannya dalam mengambil keputusan atau alternatif yang dapat memuaskan semua pihak.
Selain itu, individu juga akan menjadi lebih legowo dalam menerima keputusan yang kurang memuaskan baginya. Ia akan menerimanya tanpa banyak cingcong maupun protes.
Individu dengan karakter seperti ini juga tidak mudah meledak-ledak saat emosinya tersulut, melainkan diam, berpikir, dan pada saatnya dia menemukan celah, dia akan mengemukakan alasan dan pandangannya. Bila apa yang dia katakan dijadikan argumen untuk menyerangnya, ia akan diam, dan berlalu, menjauh, cuek, karena dia tidak mau berlarut-larut dalam menghadapi sesuatu. “Lebih baik biarkan waktu yang menunjukkan kebenarannya,” begitulah prinsipnya.

Friday, September 11, 2009

Meraih Mimpi

Meraih Mimpi ini adalah judul film animasi 3 D pertama indonesia yang diproduksi oleh anak-anak indonesia. Film ini baru lounching dan dipromosikan juga lewat kickandy.com. Dari tayangan metro tv film ini memang sangat menarik selain gambar 3 D yang bagus film ini juga punya cerita yang bagus yaitu mengisahkan tentang dua saudara dari desa yang ingin mewujudkan cita citanya yang selalu peduli dengan lingkungannya.
Tulisan diatas baru intermezo nih, nah kalo di blogku ceritanya jadi lain kenapa karena saya adalah orang yang takut bermimpi atau bisa juga dibilang ga punya mimpi.
Anda mungkin heran kok bisa ya ada orang ga punya mimpi bukankah hidup adalah mimpi "dikutip dari lagu Laskar Pelangi". Begini critanya kalo orang mimpi pengin kaya harusnya ada kegiatan luar biasa untuk membuktikannya bukan sekedar bingung enaknya mau ngapain. Trus kalo mau mimpi pengen hidup bahagia bukankah manusia itu selalu punya nafsu untuk selalu pengen dan pengen. Kalo mimpi pengen tinggal di surga kira2 kebaikan apa yang sudah dilakukan untuk mendapat surga, atau sudahkah kita bertemu dengan pemilik surga? Ya ini adalah Cerita tentang mimpi saya yang bingung, bagaimana menurut anda?

Wednesday, May 27, 2009

Berubah Atau Mati

Setiap detik, menit, jam, hari bulan, tahun pasti mengalami perubahan entah itu tumbuh, berkembang ataupun berkurang. Gunung yang sebesar itupun selalu mengalami perubahan walaupun tak tampak oleh mata. Dan hanya kematianlah yang tidak akan merasakan perubahan.


Tetapi banyak diantara kita untuk takut berubah takut untuk mencoba sesuatu yang baru, takut menghadapi resiko takut akan mengalami kebangkrutan. Bukankan hidup itu seperti roda yang berputar kadang diatas kadang dibawah. Bukankah setiap apa yang kita lakukan memiliki resiko yang sama? kita yang berdiam diripun memiliki resiko mengalami imbas dari pergerakan orang lain. Karenanya mari kita berubah mari berani mengambil resiko tapi satu satu hal yang perlu diingat berubahlah dengan harapan yang lebih baik dan lebih halal.


Kesuksesan tidak didapat pada orang-orang yang berdiam diri tanpa berani mengambil resiko. Mencoba sesuatu yang baru mungkin perlu biaya dan belum tentu berhasil jangan menyerah karena dengan berani mencoba anda telah berani mengambil resiko sebelum terkena imbas dari pergerakan orang lain, tetap semangat jangan menyerah karena dengan demikian anda akan selalu bergerak berubah untuk menjadi lebih baik

Monday, May 25, 2009

Costumer Satisfication or Employee satisfication (ES)

Agak keren nih judulnya, tapi ngertikan maksudnya?ini judul mengenai taktik perusahaan dalam ngurusin pegawainya atau ngurusin konsumennya. untuk lebih jelasnya begini kalo nga salah sih, soalnya judulnya juga nyontek. Pada suatu perusahaan itu sebaiknya pemiliknya mengutamakan pelayanan kepada konsumen lebih dulu atau melayani pegawainya lebih dulu. Mungkin ada baiknya kalau kita mencontoh pada perusahaan sekelas google dimana para pegawainya disuguhi berbagai fasilitas demi kenyamanan pegawainya sehingga pegainya tidak berusaha untuk pindah ke perusahaan lain atau dibajak perusahaan lain, selain itumereka juga diberi waktu 1 hari dalm seminggu untuk melakukan riset bebas sehingga mereka dapat menciptakan kreatifitas baru dalam bidang teknologi sehingga sampai sekarangpun google dapat menjaga kestabilan produk-produk teknologi yang berkualitas. Sehingga kepercayan masyarakat pada teknologi juga tetap berkiblat pada google.